Suatu hari, seorang gadis perempuan menangis diam-diam. Ia
teringat seseorang yang 3 tahun terakhir ini mengusik hati dan pikirannya. Tak
sedetik pun ia tak memikirkan seorang laki-laki yang selalu ia sebut namanya
ketika ia memohon pada Tuhannya. Gadis itu menangis hingga ia terlelap tidur.
Kemudian ia bermimpi, dilihatnya hati dan air matanya berseteru di depan mata
kepalanya.
Hati : “Kamu kenapa? Menangis lagi? Percuma terus
menangis. Orang yang kamu puja-puja itu tidak akan pernah tau kamu disini
menangisinya.”
Air mata :
“Selain menangis aku bisa apa? Aku sangat merindukannya.”
Hati :
“Bukankah kamu pernah berjanji pada dirimu sendiri bahwa kamu tidak akan pernah lelah mencintai dia bahkan jika Tuhan belum merestui kamu dan dia bertemu kembali, kamu akan tetap mencintainya.”
Air mata :
“Tapi, aku cemburu ketika ada orang lain yang bisa membahagiakan dia selain
aku.”
Hati :
“Lho, itu kan sudah risiko yang harus kamu tanggung. Kamu bukan siapa-siapanya
dia, ingat itu! Seharusnya kamu bersyukur. Dia
terus menutup hati untuk orang lain entah sampai kapan dia terus menutup hati untuk
sekarang ini. Bahkan, di sekililing dia banyak wanita-wanita cantik dan pintar, dia
tetap menutup hatinya untuk mereka. Tuhan punya rencana dibalik itu semua.”
Air mata :
“Jika tiba-tiba dia tertarik dengan salah satu dari mereka, aku bisa apa. Aku
tidak secanti dan sepintar wanita-wanita
disekeliling dia. Aku hanya pungguk yang merindukan bulan.”
Hati :
“Kamu tidak percaya dengan kuasa TuhanMu? Kamu meragukannya, hah? Percuma kamu setiap waktu memohon pada-Nya, tapi di
hati kecilmu, kamu malah meragukan kuasa-Nya. Tuhanmu menciptkan manusia
berpasang-pasangan. Kamu butuh dia untuk mengisi kekuranganmu, juga
sebaliknya. Itulah gunanya pasangan. ”
Air mata :
“Apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Terus diam sampai Tuhan mempertemukan aku dan dia?”
Hati :
“Teruslah memohon pada-Nya agar selalu menjaga dia sampai saatnya kalian bertemu Sampai saat dimana kalian
benar-benar saling membutuhkan untuk saling mengisi dan berbagi. Perjalanan
cinta sejati tidak akan pernah berjalan mulus.”
0 komentar:
Posting Komentar