Sebenarnya aku tidak suka
malam. Aku takut malam. Namun, setelah kurenungkan, bukan malam yang
kutakutkan. Melainkan kesepian yang aku takutkan. Aku benci sendiri. Aku butuh
orang lain. Ketakutan macam ini telah menjangkiti sejak awal kuliah. UKM dan
teman-teman organisasilah yang menyelamatkanku dari jurang kesepian itu.
Di rumah aku terbiasa dengan keluarga saat malam tiba. Aku
tak pernah merasa sepi tatkala bersama mereka. Namun, apabila sedang di kos,
ancaman rasa sepi itu kembali menyeruak. Aku takut. Lantas, aku lari ke UKM.
Aku bertemu orang lain. Aku bisa tersenyum meski sedih. Aku bisa tertawa meski
luka.
Tetapi kini berbeda. UKM masih
seperti sedia kala. Orang-orang di dalamnya yang berubah. Mereka berubah.
Mereka boleh sibuk dengan diri mereka sendiri. Sementara aku tidak boleh. Aku
harus terus memahami. Tak pernah diberikan sedikitpun untuk dipahami.
Semua orang boleh sibuk dengan
tugas kuliahnya. Semua orang boleh sibuk dengan skripsinya. Semua orang boleh
sibuk dengan pergulatannya. Dan aku harus tetap memahami mereka.
Semua orang berubah.
Kawan-kawanku pun berubah. Jika dahulu satu orang tak ada, maka semua diundur.
Sekarang, satu orang tidak ada, maka akan tetap dilaksanakan. Bahkan sekarang
mereka terbiasa pergi kemanapun tanpa aku. Padahal kadang sesuatu sering
kuurungkan demi menuggu mereka, agar kita semua bisa.
Mereka sudah punya orang lain.
Ya, orang lain yang lebih istimewa dan mungkin saja lebih bisa diandalkan
daripada diriku ini yang payah. Bahkan di saat ada aku pun, mereka tidak
mengajakku padahal aku tahu kemana mereka akan pergi. Aku pura-pura tidak tahu,
tetapi sulit sekali menjadi orang yang berpura-pura tidak tahu. If you don’t have good
intentions, please just leave me alone. I’m tired.
0 komentar:
Posting Komentar