“Kalau
sudah ada orang-orang baru, apakah kau akan tetap baik padaku?” Ia menjawab,
“tentu saja.” Seseorang mengatakan padaku setahun yang lalu. Namun nyatanya,
semuanya tidak seperti yang kukira. Berbeda.
Boleh ku bilang ,malam tadi adalah puncaknya. Aku merasa ada
yang berbeda di antara aku dan dia, sahabatku. Orang yang semester kemarin
menjadi teman setiaku mengerjakan tugas-tugas akhir, orang yang rela
berlelah-lelah mengantar dan menjemputku sampai kos, orang yang bijaksana dan
peka tatkala aku ada masalah. Biasanya ketika aku duduk di sampingnya dengan
menekuk mukaku, ia langsung berceletuk, “Kenapa Yun? Cerito.. cerito..
cerito..”
Semua itu musnah seketika. Aku
masih menjumpai raganya, tetapi aku kehilangan sifatnya yang menghangatkan itu.
Dia kini lebih hangat dengan orang-orang baru. Orang-orang yang selama ini
enggan ia kenali. Bahkan dia jauh lebih hangat dengan kawanku, padahal aku yang
terlebih dulu mengenal dirinya dibandingkan orang lain. Yaa.. aku senang dia saat
ini mencoba bisa bersosialisasi dengan orang lain. Menjadi orang yang
menyenangkan bagi orang lain. Namun, aku merasa dia sedang tidak menjadi
dirinya sendiri. Lebih menyebalkannya, dia semakin jauh. Aku tidak lagi
mengenalnya. Tingkahnya kian mirip dengan orang-orang baru itu. Tidak ada
bedanya.
Mungkin inilah sebab mengapa
orang-orang lama memilih pergi ketika orang-orang baru datang. Orang-orang lama
barangkali merasa kawan seperjuangannya itu akan bersikap berbeda dan mulai
meninggalkannya. Barangkali mereka merasa bahwa orang-orang baru lebih asik dan
bergaul dengan orang-orang lama yang terlampau membosankan. Lebih pahitnya
lagi, orang-orang lama akan terlebih dahulu meninggalkan sebelum ditinggalkan.
Aku lebih senang bergaul dengan
orang ketika aku bisa menjadi diriku sendiri. Ketika humanis menjadi sosok
standar seorang teman. Maaf sekali, aku mundur. Inilah diriku dengan segala
hal-hal menyebalkan pada diriku. Semoga kamu bahagia dengan orang-orang baru.
Dan aku harap dia kembali menemukan dirinya sendiri.
Aku Tidak Lagi Mengenalnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar