Pepo Beye

      Adakah yang mengenal Pepo Beye? Opah Beye? Ngg.. kalau Pak SBY? Yup, itu semua adalah sebutan untuk mantan Presiden Indonesia keenam yakni Susilo Bambang Yudhoyono. Pepo Beye dikenal sebagai orang yang tegas, santun, dan strategi ulung. Walaupun pernah menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia,  beliau sangat menyukai tempe, tahu, dan kerupuk “mlempem.” Wah.. merakyat sekali ya. Pepo ini beneran merakyat lho, bukan pencitraan seperti………………… ngggggg silakan isi sendiri deh.
            Nama Susilo berasal dari kata “Susila” yang berarti sangat baik. Kata “Bambang” yang berarti pemuda, sedangkan “Yudhoyono”  berarti pemenang dalam peperangan. Jadi makna dari nama Susilo Bambang Yudhoyono adalah pemuda baik yang menang dalam peperangan. Gak salah ibunda dari Pepo member nama sebagus ini pada Pepo. Beliau memiliki hobi membaca dan berbakat menciptakan lagu. Jarang-jarang seorang presiden jago bikin lagu.
            Aku mengenal Pepo Beye sejak aku sekolah dasar dan sekarang aku sedang menginjak bangku perkuliahan semester awal. Lama banget kan secara pepo berkuasa 2 periode. Aku kagum sama sosok Pepo sejak membaca buku karya Dino Pati Djalal yang berjudul “Harus Bisa!” Buku tersebut menceritakan sosok seorang Susilo Bambang Yudhoyono lebih intens. Di dalamnya menceritakan kegiatan dan kejadian yang pernah dialami seorang Presiden SBY. Dari mulai kegiatannya sehari-hari sampai saat Pak Presiden dan para pembantunya mengunjungi daerah Nangroe Aceh Darussalam yang pada saat itu mengalami bencana tsunami. Di dalam buku itu, terdapat sebuah foto yang menggambarkan seorang Presiden SBY menitihkan air matanya melihat rakyatnya tergeletak tak berdaya tertimpa bencana.
             
Ada yang kepikiran gak kenapa semenjak Pepo menjabat sebagai Presiden sejak tahun 2004, sikap mantan Presiden Megawati Soekarno Putri sepertinya tidak suka dengan Pepo Beye. Mungkin gara-gara Pepo mengundurkan diri sebagai menteri pada kabinetnya untuk maju sebagai Calon Presiden bersaing dengan dirinya. O’ya, pada waktu itu kan ada 5 kandidat pasangan capres dan cawapres yang mencalonkan diri dan pada saat pembagian nomor urut Pepo & Memo lagi beribadah di Tanah Suci Mekkah kemudian Pepo mendapat telepon dari pegawainya bahwa beliau mendapatkan nomor urut 4. Pepo Beye bersyukur mudah-mudahan ini yang terbaik pemberian dari Allah SWT. Dan benar saja, pepo dan pasangannya yakni Pak Jusuf Kalla menang dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2004-2009. Pepo dilantik menjadi Presiden tanggal 20 Oktober 2004, sehingga HUT Kemerdekaan yang ke-59 Pembina Upacara dimpimpin oleh Presiden yang masih menjabat yaitu Presiden Megawati. Karena pengumuman bahwa pemenang Pilpres adalah Pepo, dan pada saat itu yang bertugas menjadi komandan upacara adalah putra kandung dari Pepo yaitu Agus Harimurti Yudhoyono, tiba-tiba Presiden Megawati tidak mau menghadiri Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-59 jika komandan upacaranya adalah Agus Harimurti dengan alasan yang tidak logis. Agus mengerti, sebagai prajurit dia melaksanakan perintah atasannya walaupun atasannya tidak suka padanya. Padahal Agus Harimurti sudah berlatih jauh-jauh hari untuk persiapan HUT Kemerdekaan RI ke-59, tetapi setelah Pepo menjabat. Tak sedikitpun Pepo memiliki rasa dendam pada putri pertama Presiden Soekarno itu. Pada tahun 2009 peristiwa seperti ini terjadi kembali pada saat Pilpres 2009, pada saat pembagian nomor urut kanditat capres-cawapres Pepo dan Bu Megawati (Mak Banteng) bertemu lagi, keduanya sama-sama bersaing kembali memperebutkan kursi orang nomor 1 di negeri ini. Setelah pembagian nomor urut selesai, setiap calon presiden dan wakil presiden berjabatan tangan satu sama lain. Saat semua kandidat sedang bersalaman, bu Mega malah berusaha menghindar dari Pepo Beye, tetapi salah seorang wartawan memanggil bu Mega untuk bersalaman terlebih dahulu dengan Pepo. Pepo Beye menjabat tangan Bu Mega, keduanya bersalaman tanpa beradu pandang, terlihat dingin memang. Sikap Mak Banteng yang berusaha menghindar dari Pepo Beye bukan merupakan sikap negarawan sejati. Walaupun hubungan Pepo dengan Bu Mega tidak harmonis, tetapi hubungan Pepo dengan suami Bu Mega yakni (Alm) Taufik Kiemas terjalin harmonis. Pernah suatu kali, setelah upacara Hari Pahlawan di makam Pahlawan, tiba-tiba Pepo menanyakan kepada Paspamres dimana letak makam orangtua dari Pak Taufik Kiemas karena Pepo Beye ingin mengunjunginya. Betapa mulianya hati Pepo.
Pepo & Airlangga
            Menjelang akhir masa baktinya sebagai Presiden Indonesia, Pepo dihadapkan masalah baru yakni isu walkout yang diperintahkan oleh dirinya. Padahal Pepo tidak pernah menyuruh kader partainya untuk walkout pada sidang membahas mengenai Undang-undang Pilkada , tetapi ada sejumlah oknum yang mengkambing hitamkan beliau. Sehingga banyak hashtag #ShameOnYouSBY #RIPDemokrasi bertebaran di media sosial khususnya Twitter. Aku bahkan sampai sedih karena di akhir masa baktinya, rakyat malah menuduhnya sebagai aktor pembunuh demokrasi. Banyak yang menyangkut pautkan dengan zaman Orde Baru. Hashtag itu bertengger di TTWW Twitter beberapa hari, tetapi Pepo tidak menggunakan kekuasaanya untuk menindas rakyat yang menuduhnya sebagai dalang dari permasalahan tersebut.
            Pepo Beye sangat beruntung memiliki istri sepintar dan secantik Ibu Ani Yudhoyono. Menurutku keduanya lebih serasi disbanding Habibie & Ainun. Keduanya juga patut bersyukur karena memiliki cucu-cucu yang pintar yaitu Almira Tunggadewi Yudhoyono dan Airlangga Satriadhi Yudhoyono. Mudah-mudah kelak ketika dewasa, Aira dan Airlangga dapat meneruskan tongkat estafet Peponya yang mengabdikan seluruh jiwa raganya pada negeri ini. Setelah habis masa bakti sebagai presiden, tentu Pepo mempunyai banyak waktu luang untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama keluarga terutama untuk Airlangga dan Almira. 

            Intinya, banyak yang aku kagumi dai sosok Susilo Bambang Yudhoyono. Sifatnya patut dicontoh. Aku sangat berterima kasih atas segala hasil kerja keras Pepo untuk negara ini. Banyak prestasi yang dicapai oleh Indonesia ketika Pepo memimpin. Berkat beliau, seorang anak tukang becak sekarang bisa kuliah di Inggris. Dan masih banyak jasa-jasa Pepo yang tak terhitung untuk negeri ini. Terima kasih, Pepo. Semoga Allah senantiasa kesehatan dan kebahagiaan untukmu dan keluarga.
“Keputusan saya harus sesuai dengan yang dikehendaki rakyat, tapi kalau rakyat salah mengerti, saya bisa meluruskan, bukan itu yang saya maksudkan sebagai Presiden tapi ini. Melalui media sosial itulah saya bisa leluasa bahkan dan kemudian memilih kadang-kadang twitter lebih bagus, tetapi kadang-kadang youtube lebih komprehensif. Dengan demikian saya siap dibully, lebih bagus daripada apa yang saya sampaikan tidak sampai kepada mereka semua.” - SBY

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

Labels

About

Ma Petit Histoire Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger